HOME

Sabtu, 09 Juli 2011

Tips Hemat dan Selalu Sehat Untuk Anak Kost

Anda ingin ngekost? Jangan takut! Gak perlu takut kaleee sob…!!! Kost san itu enak bgt dan bisa belajar mandiri, walaupun terkadang banyak orang mengidentikkan anak kost itu dengan “ketidakterurusan” dan masa bodo sehingga terkadang juga membuat anak-anak yang hendak kuliah atau sekolah takut untuk ngekost, karena katanya anak kost itu banyak ga sehat, anak kost itu ga bisa hemat (ga pintar ngatur duit) hingga sering anak kost itu awal bulan makan enak dan akhir bulan ga makan alias kantong kering, kadang juga ada yang beranggapan kalau anak kost itu tidak terurus, ga bergizi dan banyak juga anggapan lain tentang anak kost. wkakakakaaaa....

Terkadang juga anak kost sering jadi bahan tertawaan teman-temannya yang tidak kost, kalau orang udah mengatakan “Maklumlah Anak Kost!”, padahal kost2an itu ga segitunya kaleee!! Apa lagi kalu kita mengetahui bagaimana tips-tips jitu untuk menjadi anak kost yang sehat dan hemat jadi anak yang terurus dan bergizii……
dan bagi teman-teman yang ngekost ga perlu takut lagi karna buktinya setelah saya mengikuti tips ini tubuh saya tetep subur gak seperti orang-orang bilang tuh..wkwkakkakaka

1. Makan Teratur (Ala Hemat, Sehat)

Gak masalah makan hanya dua kali sehari, yang penting teratur ga sembarang makan, disitu lapar disitu makan karena dapat menyebabkan proses kerja lambung yang tidak sehat.
Hindari jajan diluar, dari pada untuk jajan diluar beli yang kurang sehat misalnya beli batagor, gorengan atau jajanan lainnya yang sangat menguras kantong lebih baik duitnya dikumpulin untuk beli buah minimal 1Kg satu minggu jadi lebih sehat dan lebih hemat.

Usahakan puding sekali dalam seminggu. Supermi???, ga perlu takut!!! Asal makannya dicampur sama nasi atau sayur-sayuran dan jangan lupa langsung minum teh dan air putih yang cukup sehingga pencernaan ternetralisir.
2. Olahraga

Bila tidak punya uang untuk joging atau jenis olahraga lainnya yang memakan biaya atau untuk lebih hemat “Anak Kost Gitu Lho”, silahkan olahraga sendiri
Bangun tidur lakukan gerakan-gerakan kecil pada setiap persendian badan secara rutin.
Lari pagi minimal sekali dalam seminggu misalnya setiap hari minggu pagi
Kalau tidak sempat melakukan kedua hal diatas untuk lebih menghemat, jika kost-nya masih bisa dijangkau dengan “jalan kaki” hindari naik ojek bukankah itu lebih sehat dan lebih hemat?

3. Istirahat

Jangan lupa untuk tetap istirahat karena itu sangat diperlukan oleh tubuh kita, jadi istirahatlah dengan baik, misalnya: jangan terlalu sering berlarut malam, jika terpaksa karena tugas usahakan untuk membayarnya diwaktu luang (misal, tidur siang) agar tubuh tetap kuat.

4. Pulsa

Penyakit anak kost yang paling sering hilang kendali karena terkadang anak kost lebih memilih untuk isi pulsa dari pada membeli makanan yang bergizi, oleh kerena itu mulailah untuk memenej keuangan pulsa anda, misalnya;targetkan dalam sebulan hanya Rp.20.000 pulsa saja. Jadi lebih hemat dan lebih termenej.

Dengan mencoba hal diatas mudah-mudahan semua teman-teman yang tidak ada lagi yang kurang sehat,lesu, maupun kurang gizi, tapi anak kost juga akan menjadi sehat dan tetap semangat! Selamat mencoba dan semoga sukses selalu selama ngekost!!!

Berburu nilai bagus dengan tip-tip mudah

Siapa yang tidak ingin memiliki nilai bagus untuk ujiannya. Berikut ini kiat yang mungkin dapat membantu temen-temen merain nilai yang diinginkan, paling tidak, dapat nilai cukuplah untuk lanjut ke semester berikut. Pendekatan adalah cara jitu dalam upaya perbaikan gizi eh nilai…. Seorang Mahasiswa harus benar-benar dapat memanfaatkan hubungan dengan dozennya. Upayakan hubungan itu terjaga tetap baik dan tingkatkan pada tahapan erat. Pura-pura menanyakan materi via telpon atau SMS cara yang lazim digunakan saat ini. Usahakan pula agar dosen mengenal anda sedemikian rupa, sehingga….nilai anda dapat dipertimbangkan olehnya…. Jadilah mahasiswa yang rajin masuk kelas. Kerajinan dan datang tepat waktu ternyata bagi sebagian dosen merupakan hal penting yang harus dimiliki seorang mahasiswa. Ingatlah orang akan cenderung menyukai orang-orang yang rajin. Sopan santun. Tidak disanksikan bahwa bersopan santun merupakan modal cukup vital yang harus dimiliki mahasiswa. Memberi salam ketika bertemu dozen, atau mencium tangannya akan semakin membuat anda dipertimbangkan dalam daftar mahasiswa yang mendapatkan nilai baik. Aktif di kelas Keaktifan di kelas bagi seorang mahasiswa adalah garam dalam sayur asam yang mereka buat. Tidak akan sedap bila sayur itu tanpa garam bukan. Beberapa dozen terkadang menganjurkan betul, dan memang hal ini yang seharusnya dilakukan mahasiswa, agar anak didiknya tidak hanya diam mendengarkan mereka menerangkan. Cobalah menanyakan sesuatu setiap kali sang dozen menerangkan materi. Sedikit centil pada dozen juga nggak papa (bagi cewek ya) Terkadang ada dozen yang memang butuh perhatian...loh. Manfaatkan itu jika memang kalian melihat gelagat semacam itu.....Tak masalah jika disebut nyari perhatian....Nilai lebih penting bukan...daripada sekedar isu..isu yang demikian Telusuri keinginan dozen Penting sekali mengetahui arah keinginan dozen. Ini berpengaruh pada hasil yang kita inginkan. Tips keenam ini akan sangat berpengaruh sekali pada setiap kali kita membuat makalah, apalagi bila itu untuk UAS. Coba cari artikel-artikel yang pernah dibuat dozen kalian. Pelajari baik-baik tipekal tulisannya. Kalau anda dapat membuat tulisan dengan tipikal yang hampir sama akan membuat dozen memahami apa yang ingin anda sampaikan. 7. Kiat terakhir...dan yang paling penting....Belajarlah yang rajin dan jangan sekali-kali mencontek. Tugas wajib bagi mahasiswa adalah belajar. Bila memang waktu yang anda miliki terbatas, usahakanlah apa yang anda pelajari hanya seputar yang diajarkan dozen. Ingat efektivitas penting. Cari silabus yang pernah diberikan dan coba petakan apa yang diajarkan. Ini akan lebih efektif. Dan jangan lupa menyontek akan berakibat fatal pada image yang anda bangun dengan susah payah. Selamat mencoba.....! Ingat jangan mencontek...Kiat ini akan berhasil karena imaga yang anda bangun berdiri megah....

Tips Dan Trik Cara Belajar Yang Baik Untuk Ujian / Ulangan Pelajaran Sekolah Bagi Siswa SD, SMP, SMA Serta Mahasiswa

Sun, 06/05/2007 - 10:48pm — godam64

Belajar merupakan hal yang wajib dilakukan oleh para pelajar dan mahasiswa. Belajar pada umumnya dilakukan di sekolah ketika jam pelajaran berlangsung dibimbing oleh Bapak atau Ibu Guru. Belajar yang baik juga dilakukan di rumah baik dengan maupun tanpa pr / pekerjaan rumah. Belajar yang dilakukan secara terburu-buru akibat dikejar-kejar waktu memiliki dampak yang tidak baik.

Berikut ini adalah tips dan triks yang dapat menjadi masukan berharga dalam mempersiapkan diri dalam menghadapi ulangan atau ujian :

1. Belajar Kelompok
Belajar kelompok dapat menjadi kegiatan belajar menjadi lebih menyenangkan karena ditemani oleh teman dan berada di rumah sendiri sehingga dapat lebih santai. Namun sebaiknya tetap didampingi oleh orang dewasa seperti kakak, paman, bibi atau orang tua agar belajar tidak berubah menjadi bermain. Belajar kelompok ada baiknya mengajak teman yang pandai dan rajin belajar agar yang tidak pandai jadi ketularan pintar. Dalam belajar kelompok kegiatannya adalah membahas pelajaran yang belum dipahami oleh semua atau sebagian kelompok belajar baik yang sudah dijelaskan guru maupun belum dijelaskan guru.

2. Rajin Membuat Catatan Intisari Pelajaran
Bagian-bagian penting dari pelajaran sebaiknya dibuat catatan di kertas atau buku kecil yang dapat dibawa kemana-mana sehingga dapat dibaca di mana pun kita berada. Namun catatan tersebut jangan dijadikan media mencontek karena dapat merugikan kita sendiri.

3. Membuat Perencanaan Yang Baik
Untuk mencapai suatu tujuan biasanya diiringi oleh rencana yang baik. Oleh karena itu ada baiknya kita membuat rencana belajar dan rencana pencapaian nilai untuk mengetahui apakah kegiatan belajar yang kita lakukan telah maksimal atau perlu ditingkatkan. Sesuaikan target pencapaian dengan kemampuan yang kita miliki. Jangan menargetkan yang yang nomor satu jika saat ini kita masih di luar 10 besar di kelas. Buat rencana belajar yang diprioritaskan pada mata pelajaran yang lemah. Buatlah jadwal belajar yang baik.

4. Disiplin Dalam Belajar
Apabila kita telah membuat jadwal belajar maka harus dijalankan dengan baik. Contohnya seperti belajar tepat waktu dan serius tidak sambil main-main dengan konsentrasi penuh. Jika waktu makan, mandi, ibadah, dan sebagainya telah tiba maka jangan ditunda-tunda lagi. Lanjutkan belajar setelah melakukan kegiatan tersebut jika waktu belajar belum usai. Bermain dengan teman atau game dapat merusak konsentrasi belajar. Sebaiknya kegiatan bermain juga dijadwalkan dengan waktu yang cukup panjang namun tidak melelahkan jika dilakukan sebelum waktu belajar. Jika bermain video game sebaiknya pilih game yang mendidik dan tidak menimbulkan rasa penasaran yang tinggi ataupun rasa kekesalan yang tinggi jika kalah.

5. Menjadi Aktif Bertanya dan Ditanya
Jika ada hal yang belum jelas, maka tanyakan kepada guru, teman atau orang tua. Jika kita bertanya biasanya kita akan ingat jawabannya. Jika bertanya, bertanyalah secukupnya dan jangan bersifat menguji orang yang kita tanya. Tawarkanlah pada teman untuk bertanya kepada kita hal-hal yang belum dia pahami. Semakin banyak ditanya maka kita dapat semakin ingat dengan jawaban dan apabila kita juga tidak tahu jawaban yang benar, maka kita dapat membahasnya bersama-sama dengan teman. Selain itu

6. Belajar Dengan Serius dan Tekun
Ketika belajar di kelas dengarkan dan catat apa yang guru jelaskan. Catat yang penting karena bisa saja hal tersebut tidak ada di buku dan nanti akan keluar saat ulangan atau ujian. Ketika waktu luang baca kembali catatan yang telah dibuat tadi dan hapalkan sambil dimengerti. Jika kita sudah merasa mantap dengan suatu pelajaran maka ujilah diri sendiri dengan soal-soal. Setelah soal dikerjakan periksa jawaban dengan kunci jawaban. Pelajari kembali soal-soal yang salah dijawab.

7. Hindari Belajar Berlebihan
Jika waktu ujian atau ulangan sudah dekat biasanya kita akan panik jika belum siap. Jalan pintas yang sering dilakukan oleh pelajar yang belum siap adalah dengan belajar hingga larut malam / begadang atau membuat contekan. Sebaiknya ketika akan ujian tetap tidur tepat waktu karena jika bergadang semalaman akan membawa dampak yang buruk bagi kesehatan, terutama bagi anak-anak.

8. Jujur Dalam Mengerjakan Ulangan Dan Ujian
Hindari mencontek ketika sedang mengerjakan soal ulangan atau ujian. Mencontek dapat membuat sifat kita curang dan pembohong. Kebohongan bagaimanapun juga tidak dapat ditutup-tutupi terus-menerus dan cenderung untuk melakukan kebohongan selanjutnya untuk menutupi kebohongan selanjutnya. Anggaplah dengan nyontek pasti akan ketahuan guru dan memiliki masa depan sebagai penjahat apabila kita melakukan kecurangan.

Semoga tips cara belajar yang benar ini dapat memberikan manfaat untuk kita semua, amin.

Evolusi Di Bidang Aplikasi Komputer

Komputer pertama yang disebut mainframe, berukuran sangat besar dan hanya dimiliki oleh perusahaan-perusahaan besar. Inovasi di bidang teknologi peranti memunculkan komputer yang lebih kecil dan kuat. IBM menamakan komputer mikronya dengan istilah personal computer (PC) yang kemudian istilah itu digunakan perusahaan-perusahaan selain IBM yang juga memproduksinya.
Pesatnya inovasi di bidang teknologi perlu mempertimbangkan Hukum Moore yang menyatakan bahwa kekuatan sebuah komputer akan meningkat dua kali lipat setiap 18 bulan. Konsekuensi dari Hukum Moore ialah bahwa dalam waktu 30 tahun komputer di meja Anda akan menjadi jutaan kali lipat lebih kuat untuk harga yang sama.
Kemajuan dibidang teknologi memungkinkan pengguna mengakses lebih banyak data secara lebih cepat, dan kemudian menganalisanya dengan teknik-teknik analisis yang canggih.
Teknologi komunikasi juga telah mengalami perubahan dramatis. Saat ini sedang tren menggunakan teknologi nirkabel. Kekhawatiran utama dalam hal komunikasi nirkabel adalah masalah keamanan. Banyak pengguna tidak mempergunakan fitur-fitur keamanan yang mereka miliki. Para pabrikan peralatan komunikasi nirkabel telah mulai menerapkan fitur-fitur yang secara otomatis menyalakan pilihan keamanan.
Sistem Informasi (SI) adalah suatu sistem virtual yang memungkinkan manajer mengendalikan operasi sistem fisik perusahaan.
Sistem Fisik (Physical System) perusahaan terdiri atas sumber-sumber daya berwujud seperti: bahan baku, karyawan, mesin, dan uang. Sedangkan Sistem Virtual (Virtual System) terdiri atas sumber daya informasi yang digunakan untuk mewakili sistem fisik. Contohnya: ruang penyimpanan persediaan yang menyimpan barang persediaan merupakan sistem fisik, sedangkan file induk berbasis komputer merupakan sistem virtual yang mencerminkan sistem fisik.
Sistem Fisik sebuah perusahaan adalah suatu Sistem Terbuka (Open System) yang berinteraksi dengan lingkungannya melalui aliran sumber daya fisik. Sistem Informasi juga merupakan sistem terbuka. Sistem Tertutup (Closed System) adalah sistem yang tidak berkomunikasi dengan lingkungannya. Bisnis adalah sistem terbuka karena mereka berinteraksi dengan lingkungannya.

Sistem Informasi adalah sistem yang mengolah data menjadi informasi yang berarti.
Data adalah fakta/angka atau gambaran mentah yang biasanya tidak bermanfaat karena volume dan ukurannya yang besar sehingga masih perlu diolah.
Informasi adalah interpretasi data yang berarti dan berguna.
Sistem adalah kumpulan komponen yang saling terkait yang mempunyai tujuan tertentu.


SISTEM INFORMASI

Sistem informasi yang pertama menjalankan fungsi-fungsi akuntansi perusahaan disebut Sistem Pemrosesan Transaksi (Transaction Processing System). Setelah sistem ini terpasang, perusahaan mengalihkan perhatiannya pada pengguna sistem komputer untuk menyediakan informasi kepada manajer.
Sistem Informasi Manajemen (SIM) atau Management Information System (MIS) ialah sistem berbasis komputer yang membuat informasi tersedia bagi para pengguna yang memilliki kebutuhan serupa. Pengguna SIM ialah entitas-entitas organisasi formal-perusahaan atau sub-unit anak perusahaan. Informasi yang dihasilkan SIM menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem utamanya dilihat dari kejadian masa lalu, sekarang dan yang akan datang. SIM menghasilkan informasi melalui penggunaan dua jenis peranti lunak:
• Peranti lunak pembuat laporan (report-writing software) yang menghasilkan laporan berkala atau laporan khusus.
• Model matematis menghasilkan informasi sebagai hasil dari suatu simulasi atas operasi perusahaan yang ditulis menggunakan bahasa pemrograman.
Pengenalan SIM disertai dengan munculnya aplikasi-aplikasi berorientasi kantor yang mengalami evolusi yang dikenal sebagai “Kantor Virtual”. Otomatisasi Kantor (office automation) yaitu penggunaan elektronik untuk memfasilitasi komunikasi seperti: e-mail, voice mail, kalender elektronik, konferensi audio, konferensi video, konferensi komputer dan faximile. Sistem-sistem tersebut awalnya sederhana dan bersifat administratif. Namun kini biasanya disebut sebagai Sistem Produktivitas Pribadi (personal productivity system).
Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan atau Decision Support System (DSS) kemudian dikembangkan untuk membantu satu atau beberapa manajer dalam pengambilan keputusan. Pendekatan ini begitu sukses sehingga diperluas dengan memasukan pemecahan masalah kelompok, fitur-fitur baru dan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) serta pemrosesan analitis secara online.
Sistem Perencanaan Sumber Daya Perusahaan atau Enterprise Resource Planing System (ERP) juga telah dikembangkan untuk mengintegrasikan seluruh sistem-sistem terpisah ini ke dalam keseluruhan sistem guna mengelola seluruh operasi perusahaan.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


Sekolah                                   : SMK N 1 Slawi
Mata Pelajaran                        : Akuntansi
Kelas/Semester                        : XI (Sebelas) /1
Standar Kompetensi :
1.      Memahami Rekonsiliasi Bank
Kompetensi Dasar:
1.1  Mendeskripsikan dan mengidentifikasi Rekonsiliasi Bank
2.1  Menyusun Rekonsiliasi Bank metode saldo akhir dan membuat Jurnal Penyesuaiannya
Indikator:
1.      Mendeskripsikan pengertian dan tujuan Rekonsiliasi Bank
2.      Mengidentifikasi transaksi penyebab Rekonsiliasi Bank
3.      Membedakan macam-macam bentuk Rekonsiliasi Bank Metode Saldo Akhir
4.      Menyusun Rekonsiliasi Bank Metode Saldo Akhir dan membuat Jurnal Penyesuaiannya

Alokasi Waktu:          1 x 30 menit
A.    Tujuan Pembelajaran
a)      Siswa dapat mendeskripsikan pengertian dan tujuan Rekonsiliasi Bank dengan lancar
b)      Siswa dapat mengidentifikasi transaksi penyebab rekonsiliasi Bank dengan tepat
c)      Siswa dapat membedakan macam-macam bentuk Rekonsiliasi Bank Metode Saldo Akhir dengan benar
d)     Siswa dapat menyusun Rekonsiliasi Bank Metode Saldo Akhir dan Membuat Jurnal Penyesuaiannya dengan baik

B.     Materi Pokok
Rekonsiliasi Bank

C.    Uraian Materi
a)      Pengertian dan tujuan Rekonsiliasi Bank
b)      Elemen Penyebab Rekonsiliasi Baik
c)      Macam-macam bentuk Rekonsiliasi Bank
d)     Menyusun Rekonsiliasi Bank dan Jurnal Penyesuaiannya

D.    Metode Pembelajaran
1.      Metode Ceramah
2.      Metode Bermain Peran
3.      Metode Diskusi Kelompok
4.      Metode Penugasan

E.     Skenario Pembelajaran
1.    Kegiatan Awal
Pembukaan
Guru membuka pertemuan, memberi sedikit relaksasi agar siswa siap menerima materi. Mengecek kehadiran siswa, Kemudian memberikan penjelasan tentang materi yang akan disampaikan.
2.    Kegiatan Inti
1.      Menjelaskan tentang materi Rekonsiliasi Bank dengan menggunakan metode ceramah
2.      Memberikan contoh transaksi Rekonsiliasi Bank dan mengidentifikasi dengan menggunakan metode bermain peran sekaligus diskusi kelompok sebagai berikut:
a.    4 orang siswa maju kedepan dibagi menjadi 2 kelompok (masing-masing kelompok terdiri dari 2 orang) yang akan berperan sebagai pihak bank dan perusahaan.
b.    Siswa yang lain (tersisa 12 orang) dikelompokkan menjadi 6 kelompok (berpasangan/ terdiri 2 orang tiap kelompok).
c.    Guru memberikan soal untuk didiskusikan secara berkelompok.
d.   Guru membahas soal dengan memanfaatkan siswa yang ada di depan kelas untuk memerankan sesuai soal sehingga akan mempermudah pemahaman.
e.    Anggota klompok lain dipersilahkan mengangkat kertas yang bertuliskan bank atau perusahaan sesuai soal untuk menunjukan jawaban mereka.
f.     Kemudian guru membahas jawaban yang benar dari soal tersebut.
3.      Memberikan tugas pada siswa berupa transaksi-transaksi rekonsiliasi bank dan menyusun laporan beserta jurnal penyesuaiannya.

3.    Kegiatan Akhir
1.      Guru dan siswa melakukan refleksi
2.      Penilaian
·         Tes lisan dengan beberapa pertanyaan
·         Tes tertulis berbentuk essay
3.      Siswa mengerjakan soal berbentuk essay dari guru


F.     Sumber dan Alat
Sumber :
Akuntansi Pajak (ed.1), Oleh Waluyo
Alat     :
Spidol, kertas, papan tulis,LCD.




Mengetahui,                                                                Slawi, 14 Juni 2011
Kepala SMK N 1 Slawi                                             Guru Mapel Akuntansi


Drs. Samsul Mutasodirin, M.M                                  Sri Suryani
NIP 123456789012121                                            NIP 7101409279000

PENGANGGARAN BERBASIS KINERJA

1. Akuntabilitas Kinerja.
Pada dasarnya akuntabilitas kinerja merupakan perwujudan kewajiban suatu penyelenggaraan pemerintahan untuk mempertanggungjawabkan (keberhasilan/kegagalan) pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran periodik yang diukur dengan seperangkat indikator kinerja. Sjahruddin Rasul (2004) mengemukakan bahwa tujuan utama akuntabilitas kinerja pada unit-unit pemerintah meliputi dua hal mendasar yaitu : (a) peningkatan akuntabilitas publik instansi pemerintah, dan ; (b) peningkatan efisiensi, efektivitas maupun produktivitas kinerja organisasi pemerintah dan sekaligus meminimalkan peluang terjadinya korupsi, kolusi dan nepotisme.

Sistem akuntabilitas kinerja yang diterapkan di Indonesia (Inpres No 7 Th 1999) merupakan suatu tatanan, instrumen, metode pertanggungjawaban yang pada pokoknya meliputi tahapan perencanaan, pelaksanaan, pengukuran, dan pelaporan yang membentuk siklus akuntabilitas kinerja yang tidak terputus dan terpadu. Sistem akuntabilitas tersebut setidaknya memiliki 4 (empat) fase yaitu:
1) Penyusunan atau perencanaan rencana strategis
2) Pengukuran kinerja
3) Pelaporan kinerja
4) Pemanfaatan informasi bagi perbaikan kinerja secara berkesiambungan.

Perencanaan strategis merujuk kepada proses penentuan visi, misi, tujuan dan sasaran strategis organisasi, dan menetapkan strategi yang akan digunakan untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut dengan memperhitungkan faktor-faktor internal dan eksternal serta nilai-nilai yang ada pada lingkungan organisasi instansi. Perencanaan strategis ini merupakan costumer-driven strategic planning karena terfokus kepada keinginan dan kebutuhan masyarakat sebagai stakeholder utama. Setiap tahun perencanaan strategis tersebut dijabarkan kedalam rencana kinerja tahunan (annual performance plan) yang memuat seluruh target kinerja dalam satu tahun yang dituangkan dalam sejumlah indikator kinerja kunci (key performance indicators). Rencana kinerja tersebut merupakan tolok ukur untuk menilai (keberhasilan/kegagalan) penyelenggaraan pemerintahan untuk satu periode tertentu. Atas dasar rencana kinerja yang ada, instansi pemerintah menyusun Anggaran Berbasis Kinerja (performance-based budget). Anggaran berbasis kinerja tersebut merepresentasikan hubungan antara aspek keuangan dari seluruh kegiatan penyelenggaraan pemerintahan dengan sasaran strategis dan indikator kinerja dalam rangka pencapaian visi dan misi organisasi pemerintah.
Fase berikutnya, instansi pemerintah menetapkan sistem pengukuran kinerja yang diperlukan bagi implementasi perencanaan strategis. Selama pelaksanaan kegiatan, data kinerja (yang menggambarkan capaian kinerja) dikumpulkan dan dibandingkan dengan rencana kinerja, dianalisis, serta diungkapkan faktor-faktor penyebab dan langkah-langkah perbaikan yang telah/akan dilakukan. Hasil pengukuran tersebut dilaporkan kepada publik dalam bentuk Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). Laporan tersebut merupakan bahan pertimbangan bagi perbaikan kinerja yang berkesinambungan. Akuntabilitas kinerja instansi pemerintah mempresentasikan pertanggungjawaban instansi pemerintah atas capaian kinerjanya. Agar pencapaian kinerja dapat diukur secara langsung dan objektif melalui sistem pengukuran kinerja, maka indikator kinerja akan meliputi indikator kinerja keluaran (output), indikator kinerja hasil (outcome), dan indikator kinerja dampak (impact).
Penetapan indikator kinerja harus didasarkan kepada estimasi yang realistis dengan memperhatikan sasaran (output – outcome), dan tujuan (outcome – impact) yang telah ditetapkan dan data pendukung yang harus diorganisasikan. Indikator kinerja hendaknya bersifat (a) spesifik dan jelas ; (b) dapat diukur secara objektif ; (c) relevan dengan sasaran dan tujuan, serta ; (d) tidak ambigu/bias.

2. Penganggaran.
Rencana kinerja tahunan merupakan proses penjabaran lebih lanjut dan mencakup periode tahunan dari Rencana Strategis yang telah disusun. Oleh karena itu, penjabaran dari seluruh sasaran strategis, kebijakan, program, dan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh instansi pemerintah harus diformulasikan dalam dokumen rencana kinerja yang memuat informasi mengenai :
1) Sasaran yang ingin dicapai pada periode tertentu.
2) Kelompok indikator kinerja yang diharapkan dari suatu kegiatan.
3) Tingkat kinerja yang diharapkan dapat dicapai pada periode tertentu.
4) Indikator keberhasilan atas tingkat kinerja yang diharapkan tersebut.
5) Rencana perolehan sumber data indikator kinerja yang diharapkan.
Rencana kinerja yang telah disusun tersebut merupakan dasar bagi instansi pemerintah untuk menyusun dan mengajukan anggaran berbasis kinerja. Sistem penganggaran tersebut merupakan sistem penganggaran yang akan mengaitkan kinerja unit-unit kerja pemerintah dengan alokasi anggaran yang akan dilaksanakan. Disamping itu juga berpedoman kepada kerangka kerja yang meliputi beberapa periode penganggaran (yang disebut Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah) sesuai dengan prinsip pembiayaan yang berkesinambungan (sustainable financing).
Pada sektor publik, penganggaran merupakan proses pengalokasian sumber daya keuangan negara yang terbatas (penerimaan dan sumber pembiayaan defisit) untuk digunakan sebagai pengeluaran pada setiap unit-unit pemerintahan. Secara umum, fungsi dari penganggaran adalah :
1) Pengendalian keuangan terhadap masukan.
2) Pengelolaan terhadap aktivitas yang sedang berjalan
3) Perencanaan
4) Penentuan prioritas
5) Akuntabilitas

a. Sistem Penganggaran Tradisional.
Sebelum diberlakukannya UU No 17 Th 2003, sistem penganggaran yang digunakan di Indonesia adalah Line-Item Budgeting, yaitu sistem penganggaran tradisional yang berbasis objek yang harus dibelanjai. Sistem penganggaran tradisional tersebut memiliki beberapa kelemahan al :
1) Orientasi pada pengendalian pengeluaran (expenditure control oriented)
Akuntabilitas terbatas pada besar dan cara pengeluaran dialokasikan, dan bukan pada hasil (outcome) yang dicapai. Pengabaian pada outcome tersebut diduga menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya korupsi oleh aparatur pemerintah.
2) Dikotomi belanja rutin dan pembangunan yang tidak jelas (ambiguityon distinction between capitan and revenue expenditure).
Dikotomi tersebut menimbulkan praktek pergeseran anggaran (“rutin yang diproyeksikan”), misalnya biaya pemeliharaan barang modal yang seharusnya menjadi belanja rutin dimasukan sebagai belanja pembangunan. Selain itu terdapat juga masalah kesinambungan pembiayaan, misalnya pengadaaan barang modal melalui belanja pembangunan, tidak diimbangi dengan ketersediaan dana rutin untuk memelihara barang modal tersebut, sehingga banyak barang modal milik pemerintah yang tidak dapat dioperasikan atau rusak karena tidak tersedia dana operasional/pemeliharaan rutinnya.
3) Basis alokasi yang tidak jelas (allocation based is not clear).
Kinerja suatu instansi untuk mendapatkan insentif kenaikan anggaran didasarkan kepada kemampuan mengkonsumsi anggaran yang disediakan tanpa memandang apakah instansi tersebut ekonomis, efisien dan efektif dalam melaksanakan program/kegiatan yang ditetapkan. Dengan kata lain, akuntabilitas ditentukan oleh kemampuan instansi dalam menyerap anggaran, dan bukan oleh tingkat kinerja yang dicapai.
4) Cenderung tidak fleksibel (rigid).
Perubahan kondisi yang menuntut dilakukannya efisiensi dalam bidang-bidang tertentu terhambat oleh tidak fleksibelnya pergeseran antara satu alokasi dengan alokasi anggaran lainnya.
5) Orientasi pada satu tahun anggaran (short-term perspective).
Orientasi jangka pendek mengakibatkan kesinambungan penganggaran sulit untuk diterapkan dan sering tidak konsisten.

b. Sistem Penganggaran Berbasis Kinerja.
Solusi alternatif dari permasalahan tersebut di atas adalah diberlakukannya Anggaran Berbasis Kinerja sejak tahun 2003. Anggaran berbasis kinerja merupakan pendekatan sistematis untuk membantu pemerintah menjadi lebih tanggap kepada masyarakat pembayar pajak dengan mengaitkan pendanaan program pada kinerja produksi (menekankan kepada hubungan antara dana yang dianggarkan dengan hasil yang diharapkan). Manfaat yang dapat diperoleh dari Penganggaran Berbasis Kinerja tersebut adalah :
1) Fokus kepada hasil (focuses on results).
Pengendalian anggaran bergeser dari pengendalian masukan ke arah pengendalian hasil (outcome) yang dapat lebih mendorong kepada upaya utnuk menciptakan good governance dengan menekan korupsi. Dalam hal ini anggaran tidak hanya berfungsi sebagai tool for controlling inputs tetapi juga berkembang lebih jauh sebagai alat akuntabilitas yang lebih luas.
2) Lebih Fleksibel.
Pergeseran anggaran dimungkinkan untuk mencapai keekonomisan dan efisiensi sepanjang berada dalam lingkup sasaran strategis yang sama.
3) Lebih dapat dievaluasi.
Hal tersebut dimungklinkan karena adanya keterkaitan antara sasaran strategis yang ingin dicapai dengan jumlah dana yang dialokasikan.
4) Mempermudah pengambilan keputusan.
Hal tersebut dimungkinkan karena terdapat informasi kinerja yang menjadi fokus pertimbangan para pengambil keputusan.
5) Perspektif jangka panjang.
Hal tersebut dimungkinkan karena adanya integrasi antara sistem akuntabilitas kinerja dengan sistem penganggaran yang merujuk kepada implementasi siklus manajemen strategis dengan titik tolak pada penetapan rencana strategis.
Guna mengimplementasikan sistem penganggaran berbasis kinerja, diperlukan persyaratan sbb :
1) Kejelasan sasaran strategis.
2) Ketersediaan dan pengembangan indikator kinerja
3) Adanya keterkaitan antara sasaran strategis dengan indikator kinerja
4) Kejelasan akuntabilitas kinerja dan laporan akuntabilitas kinerja yang menekankan kepada hasil (outcome).
5) Perlu perencanaan lebih awal guna mencapai konsensus.
6) Adanya kepemimpinan yang baik untuk mempromosikan perubahan
7) Kehati-hatian dalam implementasi (serentak atau pilot project).
Konsekuensi dan dampak penerapan penganggaran berbasis kinerja dalam konteks undang-undang keuangan negara yang baru meliputi :
1) Perubahan klasifikasi anggaran dan integrasinya dengan sistem akuntansi pemerintahan.
2) Aturan mengenai fleksibilitas anggaran perlu diseimbangkan dengan akuntabilitas.
3) Restrukturisasi program-program pemerintah.

Contingencies

Yaitu suatu kondisi yang tidak pasti tentang keuntungan/ kerugian yang akan menjadi pasti jika sesuatu itu terjadi atau tidak terjadi.

Keuntungan kontinjensi: hak atas asset yang mungkin akan diterima di waktu mendatang. Contoh: hadiah. Keuntungan ini dicatat pada Catatan atas Laporan Keuangan (CALK)

Kerugian kontinjensi: merupakan kewajiban kontinjensi
Macam-macamnya:

Kewajiban Jangka Panjang
Pengorbanan manfaat ekonomi yang jangka pembayarannya lebih dari 1 tahun atau 1 periode akuntansi (dipilih mana yang lebih lama jangka waktunya diantara keduanya)

Issuing Bonds (penerbitan obligasi)
Obligasi merupakan janji untuk membayar sejumlah uang pada waktu jatuh tempo dapat sebesar nilai nominalnya maupun lebih karena ditambah bunga obligasi.
Penerbit obligasi mempunyai 2 kewajiban:
*      Membayar bunga kupon à dapat dibayar 1 tahun sekali atau 1 tahun 2 kali
*      Melunasi obligasi saat pelunasan (jatuh tempo)
Obligasi dapat dilunasi kapanpun sebelum jatuh tempo.
Tujuan penerbitan obligasi adalah untuk mempermudah dalam memperoleh dana dari berbagai sumber (utang).

CURRENT LIABILLITIES

FASB, defines Liabilities as:
“Kemungkinan pengorbanan masa depan atas manfaat ekonomi yang muncul dari kewajiban saat ini entitas tertentu, untuk mentransfer aktiva”.

Kewajiban Lancar:
  • Periode pelunasannya kurang dari 1 periode/ 1 tahun
  • Dilunasi dengan menggunakan asset lancer, jika menggunakan asset tetap maka bukan merupakan kewajiban lancar.
  • Jika pelunasannya dengan membuka hutang baru yang jatuh temponya kurang dari 1 tahun (jangka pendek)

Account Payable (hutang dagang/ hutang usaha): hutang yang muncul karena adanya transaksi pembelian ersediaan, perlengkapan, dll secara kredit.

Notes Payable: Surat perintah tertulis untuk membayar sejumlah uang pada tanggal tertentu (saat jatuh tempo)
Pendiskontoan: Penyerahan wesel tagih atas penjaminan utang.

Current Maturities of Long Term Debt
Hutang jangka panjang yang akan jatuh tempo saat ini tidak dikelompokan sebagai kewajiban lancar jika:
• Ditarik/ dilunasi dengan asset yang terakumulasi untuk tujuan tersebut secara layak tidak ditujukan sebagai asset lancar.
• Dilunasi dari hasil penerbitan utang baru
• Dikonversi menjadi modal saham, karena dilunasi dengan saham

Dividends Payable
Jumlah yang terutang oleh perusahaan kepada para pemegang saham:
  • Umumnya dibayar dalam waktu 3 bulan
  • Saham preferen komulatif yang telah diakumulasi tetapi belum diumumkan tidak diakui sebagai kewajiban
  • Deviden saham yang belum dibagi tidak diakui sebagai kewajiban, dilaporkan dalam kelompok ekuitas.

Pendapatan Diterima Dimuka
Pendapatan yang uangnya diterima dimuka/terlebih dahulu sebelum melakukan kewajiban seperti menjual barang ataupun jasa.

Sales Taxes Payable
Penjual harus mengumpulkan pajak penjualan dari pembeli, selanjutnya menyetorkannya kepada pemerintah.

Income Taxes Payable
Perusahaan harus mempersiapkan SPT PPh da menghitung hutang PPh yang dihasilkan dari operasi perusahaan.

Employee Related Liabilities
Hutang gaji dan upah karyawan pada akhir periode akuntansi

Payroll Deductions (Pemotongan Gaji)
Taxes: Premi asuransi, tabungan karyawan, PPh

Compensated Absences
Absensi yang dikompensasi: cuti, sakit, hari libur

Bonus Agreements
Bonus yang harus dibayarkan kepada karyawan sebagai tambahan gaji/upah pokok.

PASAR MODAL


Pasar adalah suatu situasi di mana para pelakunya (penjual dan pembeli) dapat menegoisasikan pertukaran suatu komoditas atau kelompok komoditas.
Modal adalah sesuatu yang digunakan oleh perusahaan sebagai sumber dana untuk melaksanakan kegiatan perusahaan.
Pasar Modal (Capital Market) merupakan pasar untuk berbagai instrument keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham), reksa dana, instrument derivative maupun instrument lainnya.
Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan  maupun institusi lain (missal pemerintah), dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. Sehingga pasar modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan terkait lainnya.
UU Pasar Modal No.8 tahun 1995 tentang pasar modal mendefinisikan pasar modal sebagai “kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan Perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek.
PASAR MODAL SYARIAH
Pasar modal syariah di dasarkan pada “muamalah” hubungan manusia satu dengan yang lain dengan dasar semua boleh dilakukan kecuali benar-benar jelas ada larangannya.
Berdasarkan hal tersebut, terminologi pasar modal syariah dapat diartikan sebagai kegiatan dalam pasar modal sebagaimana diatur dalam UUPM yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah. Oleh karena itu, pasar modal sariah bukanlah suatu sistem yang terpisah daari sistem pasar modal secara keseluruhan .
Secara umum kegiatan pasar modal syariah tidak memiliki perbedaan dengan pasar modal konvensional, namun terdapat beberapa karakteristik khusus Pasar Modal Syariah yaitu bahwa produk dan mekanisme transaksi tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah.
Kegiatan di Pasar Modal yang menerapkan prinsip-prinsip syariah juga mengacu kepada UU No 8 tahun 1995 tentang pasar modal dan peraturan pelaksanaannya (Peraturan Bapepam-LK, Peraturan Pemerintah, Peraturan Bursa dan lain-lain).
DAFTAR EFEK SYARIAH
DES yang diterbitkan Bapepam-LK dapat dikategorikan menjadi 2 jenis yaitu:
·         DES Periodik
Yaitu DES yang diterbitkan secara berkala pada akhir Mei dan November setiap tahunnya. DES Periodik pertama kali diterbitkan Bapepam-LK pada tahun 2007.
·         DES Insidentil
Yaitu DES yang tidak diterbitkan secara berkala tetapi:
Ø  Penetapan saham yang memenuhi kriteria efek syariah bersamaan dengan efektifnya pernyataan pendaftaran Emiten yang melakukan penawaran umum perdana atau pernyataan pendaftaran perusahaan ublik.
Ø  Penetapan saham Emiten dan atau Perusahaan Publik yang memenuhi criteria efek syariah berdasarkan Laporan Keuangan berkala yang disampaikan kepada Bapepam-LK setelah Surat Keputusan DES secara periodik ditetapkan.
Efek yang dapat dimuat dalam DAftar Efek Syariah yang ditetapkan oleh Bapepam-LK meliputi:
·         Surat erharga syariah yang diterbitkan oleh Negara RI;
·         Efek yang diterbitkan oleh Emiten atau perusahaan public yang menyatakan bahwa kegiatan usaha serta cara pengelolaan usahanya dilakukan berdasarka prinsip syariah sebagaimana tertuang dalam anggaran dasar;
·         Saham Reksa Dana Syariah;
·         Unit penyertaan kontrak investasi kolektif Reksa Dana Syariah;
·         Efek beragun Aset Syariah;
·         Efek berupa saham, termasuk Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) syariah dan waran syariah, yang diterbitkan oleh Emiten atau perusahaan public yang tidak menyatakan bahwa kegiatan usaha serta cara pengelolaan usahanya dilakukan berdasarkan prinsip syariah. Dngan catatan Emiten/perusahaan publik:
Ø  Tidak melakukan kegiatan usaha sebagaimana telah diatur.
Ø  Memenuhi rasio keuangan:
Total utang yang berbasis bunga dibandingkan dengan total ekuitas tidak lebih dari 82%.
Total pendapatan bunga dan pendapatan tidak alal lainnya dibandingkan dengan total pendapatan usaha (revenue) dan pendapatan lain-lain tidak lebih dari 10%.
·         Efk syariah yang memenuhi prinsip-prinsip syariah di Pasar Modal yang diterbitkan oleh lembaga internasional dimana pemerintah Indonesia menjadi salah satu anggotanya.
·         Efek syariah lainnya.

JURNAL KOROLARI

Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), yang ditetapkan dengan peraturan pemerintah (PP) Nomor 24 tahun 2005, menggunakan basis modifikasi kas menuju akrual (cash toward accrual). Basis ini mengharuskan penyajian asset, kewajiban, dan ekuitas dengan basis akrual, sedangkan pendapatan, belanja dan pembiayaan menggunakan basis kas. Aset, kewajiban dan ekuitas merupakan unsur neraca sedangkan pendapatan, belanja dan pembiayaan merupakan unsur Laporan Realisasi anggaran (LRA). Dengan kata lain, Neraca disajikan dengan basis akrual dan Laporan Realisasi Anggaran disajikan dengan basis kas.

Dalam sebuah pertemuan sebelum basis ini dipilih, Prof. Dr. Bambang Sudibyo, Mendiknas (Kabinet Indonesia Bersatu), yang saat itu masih duduk sebagai anggota Komite Pengarah dan Komite Standar Akuntansi Pemerintah Pusat dan Daerah, mempertanyakan bgaimana teknis pencatatan basis ini dapat dilaksanakan. Komite menjelaskan bahwa secara teknis basis ini dapat dilaksanakan dengan menggunakan “Jurnal Korolari”. Basis tersebut dipilih harus dengan teknis korolari-nya. Akan tetapi dalam ASP tidak ada uraian mengenai Jurnal Korolari ini. Alasannya, bahwa urusan jurnal-menjurnal merupakan bagian dari system akuntansi bukan standar akuntansi.

Neraca dan Laporan Realisasi Anggaran merupakan laporan-laporan yang saling berhubungan. Pendapatan yang merupakan isi Laporan Realisasi Anggaran didefinisikan sebagai semua penerimaan rekening Kas Umum Negara/Daerah yang menambah Ekuitas Dana Lancar dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah, dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah. Selanjutnya belanja yang juga menjadi isi Laporan Realisasi Anggaran didefinisikan sebagai semua pengeluaran dari rekening Kas Umum Negara/Daerah yang mengurangi Ekuitas Dana Lancar dalam periode tahun anggraran bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah. Ekuitas dana Lancar merupakan unsur neraca sehingga pendapatan dan belanja seharusnya langsung mempengaruhi Ekuitas Dana Lancar dalam neraca. Akan tetapi penerimaan pendapatan dan pengeluaran belanja berdasarkan basis kas hanya mempengaruhi jumlah kas tetapi tidak secara langsung mempengaruhi Ekuitas Dana Lancar. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa akun-akun pendapatan dan belanja merupakan akun pembantu Ekuitas Dana Lancar. Penerimaan pendapatan dicatat terlebih dahulu dalam akun pendapatan dan pengeluaran belanja dicatat dalam akun belanja kemudian pada akhir tahun ditutup ke akun Ekuitas Dana Lancar. (Bandingkan dengan pengertian pendapatan dan biaya sebagai akun pembantu modal dalam akuntansi komersial).

Seluruh penerimaan dan pengeluaran pemeritah harus ada dalam anggaran artinya harus melalui atau tercantum dalam Laporan Realisasi Anggaran. Pendapatan, belanja, dan pembiayaan yang merupakan unsur Laporan Realisasi Anggaran akan diakui atau dicatat pada saat kas diterima atau dikeluarkan. Pendapatan, belanja dan pembiayaan hanya mempengaruhi kas dan tidak mempengaruhi komponen lainnya dalam pos neraca pada saat penerimaan dan pengeluaran kas. Akibat perlakuan seperti ini, neraca hanya terdiri dari sisi Debet adalah Kas dan sisi Kredit adalah Ekuitas. Itupun Ekuitas muncul pada akhir periode saat pendapatan dan biaya ditutup ke Ekuitas Dana Lancar.

Perlakuan-perlakuan penerimaan dan pengeluaran dalam penerapan basis kas menuju akrual ini dapat diuraikan sebagai berikut:
Jurnal Penerimaan Pendapatan:
Kas                                XXX
              Pendapatan                     XXX

Kas merupakan unsur atau akun neraca yang disebut juga dengan akun riil (real account) sedangkan pendapatan adalah unsur Laporan Realisasi Anggaran akun nominal (nominal account).
Pada saat pengeluaran kas untuk belanja dijurnal:
Belanja                           XXX
              Kas                                XXX

Kas merupakan unsur atau akun neraca yang disebut juga dengan akun riil (real account) sedangkan belanja adalah unsur Laporan Realisasi Anggaran akun nominal (nominal account).
Pada saat pengeluaran belanja untuk perolehan asset tetap misalnya berupa gedung, maka jurnalnya:
Belanja Modal                XXX
             Kas                                XXX

Seharusnya seperti di akuntansi komersial, pengeluaran untuk perolehan asset tetap (belanja modal untuk pembangunan gedung) dapat dijurnal sebagai berikut:
Gedung dan Bangunan    XXX
           Kas                                 XXX

Akun gedung dan bangunan dan akun kas merupakan akun riil (real account). Jika dilakukan penjurnalan seperti ini maka pengeluaran tersebut tidak akan mempengaruhi belanja dalam Laporan Realisasi Anggaran. Perlakuan seperti ini hanya mempengaruhi akun-akun neraca. Oleh karena seluruh transaksi kas pemerintahan harus melalui Laporan Realisasi Anggaran maka pengeluaran untuk belanja modal tidak dapat dijurnal langsung ke asset yang bersangkutan, tetapi harus melalui Laporan Realisasi Anggaran terlebih dahulu.

Contoh lain, misalnya pengeluaran untuk pembayaran pokok hutang, maka jurnalnya:
Pengeluaran Pembiayaan - Pokok Hutang    XXX
           Kas                                                                 XXX

Pengeluaran uang kas untuk pembayaran hutang tidak dikredit secara langsung pada kewajiban di Neraca, melainkan dijurnal ke unsur Laporan Realisasi Anggaran yaitu pengeluaran pembiayaan untuk pembayaran pokok hutang.

Dari uraian diatas terlihat bahwa setiap pengeluaran pemerintah atau penerimaan pemerintah harus melalui Laporan Realisasi Anggaran. Oleh karena itu, penerimaan dan pengeluaran mempengaruhi unsur-unsur dalam Laporan Realisasi Anggaran dan Kas di Neraca sekaligus. Jadi yang terpengaruh di Neraca hanya akun kas. Akan tetapi penerimaan dan pengeluaran uang tidak hanya mempengaruhi kas di Neraca. Pengeluaran uang untuk membayar pengadaan asset tetap yang merupakan belanja modal selain mempengaruhi kas juga mempengaruhi asset tetap yang bersangkutan dan akun pasangannya dalam kelompok ekuitas. Contohnya pengadaan asset tetap berupa bangunan tadi. Contoh lain penerimaan uang dari pinjaman akan menambah kas tetapi sekaligus juga menamba kewajiban yang harus muncul di Neraca.

Untuk itu harus ada mekanisme agar pengeluaran kas tidak hanya mempengaruhi kas tetapi juga unsure neraca lainnya yang terkait sekaligus juga masuk dalam laporan realisasi anggaran. Demikian juga halnya dengan penerimaan pinjaman yang masuk dalam Laporan Realisasi Anggaran tetapi juga harus masuk dalam kewajiban di Neraca. Mekanisme ini disebut dengan “Jurnal Korolari”. Dengan mekanisme jurnal korolari, pengeluaran belanja utuk pembelian asset tetap seperti gedung dicatat sebagai pengeluaran belanja modal tetapi tidak berhenti disitu. Agar perolehan asset tersebut muncul dalam Neraca maka perlu dibuat jurnal pendamping yang disebut jurnal Korolari. Jurnal Korolari dibuat dengan mendebet asset yang bersangkutan dan mengkredit akun Ekuitas Dana Diinvestasikan dalam kelompok Ekuitas.
Misalkan dikeluarkan belanja modal sebesar Rp100 Miliar untuk pembelian gedung maka agar dapat masuk dalam neraca dan Laporan Realisasi Anggaran harus dibuat Jurnal:
Belanja Modal                         100 M
          Kas                                              100 M

Jurnal ini akan mempengaruhi belanja modal dalam Laporan Realisasi Anggaran. Pencatatan tersebut belum masuk dalam akun asset tetap berupa gedung dan akun ekuitasnya. Untuk itu dibutuhkan jurnal korolari:

Gedung dan Bangunan            100 M
         Diinvestasikan dalam Aset Tetap   100 M

Dengan penjurnalan diatas, Pengeluaran Kas akan dicatat dalam Neraca dan Laporan Realisasi Anggaran. Selain itu, akun gedung dan bangunan dalam kelompok asset tetap dan akun Diinvestasikan dalam Aset Tetap dalam kelompok Ekuitas juga dicatat dalam jumlah yang sama.
Sebenarnya tidak ada aturan harus menggunakan jurnal korolari karena diakhir tahun dapat menggunakan jurnal penyesuaian, namun ini akan lebih sulit dikarenakan jumlah akun yang sangat banyak.